Sabtu, 27 Februari 2021

 

REVIEW JURNAL

EKONOMI POLITIK ISLAM

(Analisis Sukuk/Obligasi Syariah di Indonesia)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


OLEH

IKHSANTI FITRI KHAIRUNNISAH

1961101010

 

 

 

 

PASCASARJANA KEUANGAN SYARIAH

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN

TAHUN 2019/2020

 

 

JURNAL I

 

ANALISIS NORMATIF KRITIS KEBIJAKAN PEMANFAATAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DALAM MENUTUP DEFISIT APBN

Volume VI/Edisi 2/Oktober 2015

Muchlis Yahya

 

Kata kunci: Sukuk, Bisnis, Konsumtif, APBN defisit,iE

ISI JURNAL

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa obligasi syariah (sukuk) dalam membiayai APBN tidak sesuai dengan teori ilmu ekonomi islam (iE). Hal ini dikarenakan prinsip APBN adalah konsumtif. APBN diperlukan untuk membiayai belanja negara, membayar gaji pegawai negara, dan mengeluarkan transfer payments. Ketiga kegiatan pengeluaran pemerintah tersebut masuk dalam kategori aktifitas konsumsi. Sedangkan prinsip konsumsi adalah menghabiskan barang. Oleh karena itu kegiatan konsumtif tidak akan memunculkan keuntungan ekonomis yang dapat dibagi kepada para pihak.

Namun apabila APBN dipahami sebagai tidak semata-mata kegiatan konsumtif (karena terdapat sisi belanja modal), maka obligasi syariah yang dikeluarkan pemerintah sebagai salah satu instrumen moneter guna mencari tambahan dana penutup APBN defisit adalah konsisten secara teoritik iE. Meskipun hal ini masih diperdebatkan.

LATAR BELAKANG MASALAH

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah sumber pembangunan bagi setiap pemerintahan. Karenanya anggaran negara adalah urat nadi bagi suatu negara dalam menjalankan roda pemerintahan. APBN dapat disusun dalam struktur defisit, surplus dan berimbang. Negara Indonesia hingga saat ini selalu mengambil kebijakan politik anggaran (APBN) defisit. Hal ini dapat dibuktikan pada APBN tahun 2014 yang besarnya mencapai Rp 1.824,5 triliun dengan pendapatan pajak Rp 1.667,1 triliun. Terdapat defisit sebesar Rp 175,4 triliun. Pilihan ini dianggap penting guna menciptakan stimulus perekonomian untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun yang menjadi pertanyaan ialah dari sumber manakah defisit anggaran ini ditutup.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang memanfaatkan landasan teori untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Peneliti juga melakukan kajian kritis juga menggali secara mendalam mengenai pembahasan yang diteliti, agar hasil penelitian lebih akurat.

 TANGGAPAN

1.      Sukuk dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen moneter penutup APBN defisit. Walaupun peran sukuk dalam mengatasi APBN defisit pada tahun 2014 masih dibawah 10%[1]  namun diakhir tahun 2018 telah meningkat menjadi 30% dari total pembiayaan Surat Berharga Negara (SBN). Total akumulasi penerbitan sukuk negara hingga bulan Oktober 2018 telah mencapai lebih dari RP 950 triliun dengan outstanding per 25 Oktober 2018 sebesar Rp 657 triliun.[2]

2.      Hasil penelitian ini sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini, karena peran atau kontribusi sukuk terhadap pembiayaan pembangunan semakin meningkat. Pada tahun 2011 sebesar 34% kebutuhan pembiayaan dipenuhi melalui sukuk, hingga tahun 2016 proporsinya menjadi 60%.[3] Sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah semakin beragam sehingga sangat besar kemungkinannya kedepan semakin berkembang dan berdampak positif dalam menutup APBN defisit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JURNAL II

 

ANALISIS DETERMINAN PERINGKAT SUKUK DAN PERINGKAT

 OBLIGASI DI INDONESIA

Volume 6 No.2 Agustus-Desember 2011

Neneng Sudaryanti

Akhmad Affandi Mahfudz

Ries Wulandari

 

Kata kunci: sukuk rating,bond rating, ordinal logistic regression

ISI JURNAL

Penelitian menunjukkan hanya ukuran perusahaan sebagai satu-satunya variabel yang menentukan peringkat sukuk sedangkan variabel lainnya (pertumbuhan, profitabilitas, likuiditas, rasio leverage dan jatuh tempo) tidak berpengaruh.Pada obligasi selain ukuran perusahaan, variabel profitabilitas dan variabel maturity juga berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

LATAR BELAKANG MASALAH

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan yang mempengaruhi peringkat sukuk dan peringkat obligasi di Indonesia.  Faktor-faktor yang diuji adalah rasio finansial dan non-finansial, seperti pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, dan jatuh tempo sukuk dan obligasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional menggunakan regresi logistik ordinal sebagai instrumen analisa. Menguji sukuk dan obligasi yang terdaftar dari tahun 2004-2006 (9 sukuk dan 15 obligasi) di Bursa Efek Indonesia.

TANGGAPAN

1.      Adanya kesenjangan antara teori dengan hasil penelitian. Mengingat bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas mampu memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.[4] Dengan demikian profitabilitas seharusnya berpengaruh positif terhadap peringkat sukuk.

2.      Variabel yang digunakan tergolong masih sedikit serta periode penelitian yang termasuk singkat, sehingga memungkinkan timbulnya pengaruh negatif terhadap hasil penelitian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JURNAL III

 

THE ANALYSIS OF COMPANY DECISIONS IN CHOOSING SUKUK

                                         AND BONDS USING LOGIT MODEL

Volume 10 Nomor 1 (2019)

Sukma Kukuh Pribadi

Buddi Wibowo

 

Kata kunci: sukuk, bonds, financing company decisions, characteristic company, logit model

ISI JURNAL

Hasil penelitian inimenyimpulkan: (1) leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan, (2) ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan, (3) aktiva tetap memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menerbitkan sukuk.

LATAR BELAKANG MASALAH

Sukuk telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan. Pengembangan sukuk memberikan pilihan fleksibilitas dari keputusan pendanaan perusahaan yang membutuhkan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pasar sukuk di Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Asia Timur dalam hal ukuran akan tetapi jumlah sukuk yang diterbitkan lebih rendah dibanding obligasi konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa karakteristik perusahaan mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menerbitkan sukuk dan obligasi.  

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif, dengan menjelaskan hasil yang didapatkan dari data yang dikumpulkan, diolah, dan diuji, serta menganalisa hubungan yang terdapat di antara variabel-variabel yang diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dari tahun 2013-2017. Analisis yang digunakan adalah regresi biner logistik dengan model logit. Model logit adalah metode regresi ekonometrik probabilitas non linier, dimana variabel independen merupakan variabel dummy.

 

 

 

TANGGAPAN

1.      Variabel independen yang digunakan sudah cukup memadai, begitu juga dengan periode penelitiannya yaitu dilakukan pengamatan dalam jangka waktu 5 tahun terakhir. Sehingga hasil yang yang didapatkan cukup akurat dan empiris.

2.      Walaupun begitu masih ada beberapa variabel independen yang seharusnya memiliki pengaruh positif namun pada penelitian ini malah tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menerbitkan sukuk.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1]Ahmad Yusuf, Jurnal Prospek Sukuk Sebagai Alat Pembiayaan Defisit APBN

[2] Meningkat Kontribusi Sukuk Negara untuk Pembiayaan APBN, https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/ekonomi/read/2018/11/07/235125126/meningkat-kontribusi-sukuk-negara-untuk-pembiayaan-apbn

[3]Husnul Khatimah, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Sukuk dan Kontribusinya dalam Pembiayaan Pembangunan.

[4]Sofyan Syafari Harahap, Analisis kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), h.304.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar